Mitra Kemanusiaan: Kolaborasi PMI dan Rumah Sakit untuk Pasien

Hubungan yang kuat antara Palang Merah Indonesia (PMI) dan rumah sakit di seluruh negeri adalah esensi dari sebuah Mitra Kemanusiaan yang tak terpisahkan. PMI berperan krusial dalam mendukung pelayanan kesehatan, terutama dalam memastikan ketersediaan darah dan respons cepat dalam kondisi darurat. Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana dua entitas berbeda dapat bersinergi demi kesejahteraan pasien dan keberlangsungan sistem kesehatan. Mitra Kemanusiaan ini adalah fondasi penting dalam memberikan perawatan terbaik.

Salah satu bentuk utama Mitra Kemanusiaan ini adalah dalam pengelolaan dan penyediaan darah. PMI adalah satu-satunya lembaga yang berwenang mengelola Unit Donor Darah (UDD) atau Unit Transfusi Darah (UTD) di Indonesia. PMI secara rutin mengumpulkan darah dari donor sukarela, melakukan pemeriksaan ketat untuk memastikan keamanannya, mengolahnya menjadi berbagai komponen darah, dan kemudian mendistribusikannya ke rumah sakit sesuai permintaan. Setiap hari, puluhan hingga ratusan kantong darah disalurkan dari PMI ke berbagai rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan pasien yang membutuhkan transfusi, seperti korban kecelakaan, pasien bedah, atau penderita kelainan darah. Contohnya, pada 10 Mei 2025, UDD PMI Kota Medan memasok 50 kantong darah golongan O ke RSUD Dr. Pirngadi untuk kebutuhan operasi darurat.

Selain suplai darah, peran PMI sebagai Mitra Kemanusiaan juga terlihat dalam respons darurat. Ketika terjadi kecelakaan massal, bencana alam, atau insiden besar lainnya, tim pertolongan pertama dan ambulans PMI seringkali menjadi yang pertama tiba di lokasi. Mereka memberikan penanganan medis awal yang penting (pre-hospital care) sebelum pasien dievakuasi ke rumah sakit. Koordinasi yang baik antara tim PMI di lapangan dan unit gawat darurat rumah sakit sangat vital untuk memastikan penanganan pasien yang cepat dan tepat. Pada 20 April 2025, PMI Kabupaten Bandung mengirimkan tiga unit ambulans untuk membantu evakuasi korban kecelakaan beruntun di jalan tol, berkoordinasi langsung dengan tim medis RS terdekat.

Lebih lanjut, kolaborasi ini juga mencakup aspek pendidikan dan pelatihan. PMI seringkali berkoordinasi dengan rumah sakit untuk menyelenggarakan pelatihan pertolongan pertama bagi staf non-medis rumah sakit, atau sebaliknya, staf medis rumah sakit memberikan update pengetahuan kepada relawan PMI. Hal ini memastikan bahwa standar pelayanan dan pengetahuan terus ditingkatkan. Direktur Utama RS Harapan Sehat, dr. Tania Putri, pada 1 Juni 2025, menyatakan bahwa “PMI adalah partner tak tergantikan dalam memastikan kebutuhan darah pasien kami terpenuhi dan dalam respons darurat.”

Dengan demikian, peran PMI sebagai Mitra Kemanusiaan bagi rumah sakit sangatlah strategis. Sinergi ini memastikan bahwa pelayanan kesehatan dapat berjalan optimal, nyawa banyak pasien dapat diselamatkan, dan masyarakat mendapatkan akses terhadap perawatan yang mereka butuhkan.